SAMUDERA PASAI
Samudera Pasai merupakan Kerajaan Islam pertama di
Indonesia. Letaknya di daerah Lhokseumawe, pantai Timur Aceh. Raja-rajanya
adalah :
·
Sultan
Malik as-Saleh
·
Sultan
Muhammad yang bergelar Malik At-Tahir (1297 – 1326)
·
Sultan
Akhmad yang bergelar Malik At-Tahir II (1326 – 1348)
·
Sultan
Zaenal Abidin.
Kesultanan Samudera Pasai mengalami masa kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Malik At-Tahir II, di mana Samudera Pasai berhasil menjadi
pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam. Pada masa pertengahan abad ke-15
Portugis datang dan menguasai Samudera Pasai. Sehingga para pedagang Islam
mencari pelabuhan baru yaitu Aceh.
KESULTANAN ACEH
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514
dan berkembang pesat setelah Malaka dikuasai Portugis. Pada pedagang Islam
memindahkan kegiatan berdagang dari Malaka (Samudera Pasai) ke Aceh.
Kesultanan Aceh mencapai masa kejayaannya pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607 – 1635). Pada masa pemerintahannya,
kesultanan aceh berhasil menaklukkan Johor, Pahang, dan Kaedah. Selain itu,
Aceh berhasil menjadi pusat agama Islam, sehingga sering juga disebut Serambi
Mekah.
KESULTANAN DEMAK
Kerajaan Demak didirikan Raden Patah pada tahun 1478 di
pantai utara Jawa Tengah. Kesultanan Demak merupakan Kerajaan Islam pertama di
Pulau Jawa. Demak menjadi pusat kegiatan Wali Songo, Raden Patah wafat pada
1518, dan digantikan putranya yang bernama Adipati Unus yang mendapat julukan
Pangeran Sabrang Lor (memerintah dari tahun 1518 – 1521).
Setelah Adipati Unus wafat, posisinya digantikan oleh
Sultan Trenggono. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, Demak berhasil
mengalami masa kejayaan dengan wilayah mencapai Sunda Kelapa, Banten, dan
Cirebon. Sultan Trenggono tewas dalam pertempuran menyerang Panarukan.
Sepeninggal Sultan Trenggono ini, Kesultanan Demak kacau
karena adanya perebutan kekuasaan. Akhirnya, menantu Sultan Trenggono yaitu
Adiwijaya (Jaka Tingkir) berkuasa di Demak, dan kemudian memindahkan pusat
pemerintahan ke Pajang pada tahun 1568. Salah satu peninggalan Kesultanan Demak
yang masih bertahan hingga saat ini adalah Masjid Agung Demak yang didirikan
tahun 1478 oleh Walisongo.
KESULTANAN BANTEN DAN CIREBON
Kerajaan Banten dan Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau
Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, panglima Kesultanan Demak. Tahun
1526, Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis dan tanggal 22
Juni 1527 diubah namanya menjadi Jayakarta (Jakarta). Tahun 1552, Banten
diserahkan kepada putranya Pangeran Hassanudin dan Cirebon diberikan ke
Pangeran Pasarean.
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1682). Beberapa peninggalan sejarah
Kerajaan Banten dan Cirebon antara lain Masjid Agung Banten, meriam Ki Amok dan
gapura sebagai pintu gerbang di Kerajaan Banten.
KERAJAAN GOWA TALLO
Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Sulawesi Selatan. Pada
tahun 1605, agama Islam masuk ke Kerajaan Gowa-Tallo melalui seorang ulama dari
Minangkabau bernama Dato ri Bandang. Karaeng Tunigallo adalah raja Gowa pertama
yang memeluk agama Islam. Gelar Karaeng Tunigallo adalah Sultan Alauddin.
Kerajaan Gowa Tallo mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin
(1653 – 1669).
KERAJAAN TERNATE TIDORE
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di Sampalu, Ternate
dan Pulau Tidore di Maluku Utara. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama
Sultan Zainal Abidin (1486 – 1500). Raja terkenal Ternate adalah Sultan Hairun
dan Sultan Baabullah yang gigih melawan dan mengusir Portugis dari Maluku (1536
– 1583). Hasil utama Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkeh dan pala.
Tidore didirikan oleh Sultan Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan
Nuku.
Comments
Post a Comment