Marketing
merupakan salah satu upaya bagaimana kita menyampaikan ide-ide atau
produk-produk atau jasa kita kepada orang-orang yang menjadi sasaran atau
target (pasar). Penyampaian ini bertujuan agar produk-produk atau ide-ide kita
dapat diterima oleh pancaindra secara menyeluruh atau holistik.
Jika ide
atau produk atau bisnis yang kita tawarkan diterima oleh pancaindra target,
maka pesan akan direspon oleh indra. Respons yang diperoleh haruslah positif
agar target kita berminat, tertarik dan melihat, dan akhirnya membeli, serta
untuk selanjutnya akan memberikan rekomendasi kepada teman data kerabat. Hal
ini menjadi inti tujuan semua marketing dalam dunia nyata atau maya saat ini.
Pesan dari
produk itu harus menarik dan menjadi pokok pikiran (top of mind) target sasaran, sehingga pesan akan mendapatkan
respons yang sangat positif dan menghasilkan feedback (masukan) yang tak terduga dari target. Hal ini bisa
terjadi apabila kita menggunakan teknik komunikasi massa yang baik, benar dan
sesuai dengan target sasaran.
Pada zaman
modern dan teknologi tinggi, suatu pasar tidak harus terlihat secara fisik
berupa gedung-gedung atau kumpulan orang-orang di suatu tempat. Kini, pasar
berwujud dan tidak berwujud, baik dalam dunia nyata ataupun dunia maya.
Demikian juga dengan marketing. Kegiatan marketing tidak terbatas hanya terjadi
pada suatu tempat tertentu atau harus melibatkan begitu banyak orang. Di zaman
serba teknologi tinggi ini kita sudah dapat melakukan sistem marketing Online
dengan komputer dari/di rumah atau dari.di kantor saja, demikian juga dengan
promosi dan penerapannya dalam dunia bisnis.
Marketing
terdiri atas beberapa komponen penting, komponen tersebut membentuk satu
kesatuan yang saling bergantung, yaitu :
1.
Perusahaan
2.
Karyawan
3.
Konsumen
Komponen
marketing tersebut dapat digambarkan sebagai segitiga yang masing-masing saling
dipengaruhi dan mempengaruhi komponen lainnya.
Masing-masing komponen dikaitkan oleh suatu tali hubungan sehingga
ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan. Jika antarkomponen saling mendukung
maka akan terjadi kesuksesan dalam usaha. Hal ini disebabkan oleh adanya saling
kebergantungan antara perusahaan, karyawan dan konsumen dalam mendukung
suksesnya produk baru atau usaha dan akan sangat bagus untuk menghasilkan
profit perusahaan.
Hubungan
marketing bisa digambaarkan dari hasil kolaborasi antara 3 komponen yang ada,
yaitu sebagai berikut :
1.
Marketing
Internal
2.
Marketing
Eksternal
3.
Markating
Interaktif
Marketing
internal merupaan suat marketing yang
dilakukan antara perusahaan dan semua unsur karyawan dari mulai TOP manajemen
sampai ke level terendah. Perusahaan harus mampu menjual ide-ide bisnis dan
produk kepada karyawan di bawah manajemen. Perusahaan juga harus mampu
meyakinkan karyawan bahwa produk/barang atau jasa yang ditawarkan/dijual bisa
bermanfaat bagi karyawan dan dapat meningkatkan kualitas hidup karyawan. Itulah
tugas utama marketing. Jika karyawan sudah bisa diyakinkan akan manfaat terbaik
dari produk/barang atau jasa dari perusahaan, maka semua karyawan akan terlibat
dengan sukarela menjual atau mengomunikasikan ide bisnis atau produk kepada
target sasaran di luar perusahaan.
Marketing
eksternal merupakan marketing yang
dilakukan perusahaan kepada target sasaran atau konsumen. Semakin banyak
konsumen yang mengonsumsi atau menggunakan barang/produk atau jasa perusahaan
terkait, semaki besar pula keuntungan yang akan diperoleh. Sebaliknya, jika
barang/produk atau jasa atau bisnis ini tidak bisa diterima dan digunakan oleh
konsumen, maka bisnis perusahaan akan mati sehingga terpaksa berpindah jalur
bisnis atau melakukan “relaunching”.
Marketing
interaktif merupakan marketing atau
penjualan secara langsung kepada semua konsumen yang dikenal oleh karyawan. Marketing
jenis ini dilakukan oleh seluruh karyawan dari mulai pemilik perusahaan,
komisaris, direksi, dan karyawan di semua level. Unsur karyawan dalam marketing
interaktif memberikan kontribusi yang sangat besar dan bermanfaat. Ini adalah
cara promosi yang sangat efektif karena konsumen akan langsung percaya dengan
produk/barang atau jasa yang ditawarkan oleh karyawan karena yang memberitahukan produk atau jasa atau
bisnis adalah karyawan perusahaan tersebut. Semakin banyak orang terlibat dalam
mengomunikasikan ke target sasaran, maka ide bisnis atau produk akan semakin
dikenal dan dimengerti banyak target.
Sekali lagi, hal terpenting adalah karyawan
dan perusahaan itu sendiri harus yakin bahwa ide bisnis yang dibuat atau
diciptakan dalam bentuk barang atau jasa dapat bermanfaat dan dapat diterima
oleh target sasaran atau konsumen. Selanjutnya, tugas perusahaan dan karyawan
adalah melakukan kerja sama yang saling mendukung untuk menyampaikan marketing
eksternal dan marketing interaktif kepada target sasaran atau konsumen. Efeknya
konsumen akan memengaruhi perusahaan, perusahaan akan memengaruhi karyawan, dan
karyawan akan memengaruhi konsumen.
Artinya, semakin banyak konsumen yang
dipenuhi kebutuhannya oleh perusahaan, maka perusahaan akan memperoleh
keuntungan yang semakin besar. Semakin besar keuntungan perusahaan, semakin
tinggi tingkat kualitas hidup karyawan yang terlibat. Semakin tinggi tingkat
kualitas hidup karyawan, maka karyawan akan semakin giat bekerja dan melakukan
banyak marketing interaktif dengan konsumen. Demikian ketiga komponen itu akan
terus berjalan sampai mencapai titik jenuh suat barang atau jasa, dalam siklus
hidup produk jasa atau barangnya.
Siklus hidup produk atau bisnis dimulai
dengan perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan. Setiap tahapan
membutuhkan konsep marketing, strategi marketing, dan taktik marketing yang
berbeda-beda. Pada saat perkenalan, yang dibutuhkan adalah investasi keuangan
yang cukup besar untuk mengomunikasikan produk atau bisnis ke karyawan dan
konsumen. Penjualan pada saat perkenalan juga masih kecil dan membutuhkan
banyak usaha dari tim marketing, promosi dan tim penjualan.
Pada tahap perkenalan dibutuhkan dukungan
penuh dari seluruh karyawan mulai dari TOP manajemen, manajer senior, menengah
maupun yunior, bahkan sampai ke semua komponen karyawan. Strategi sederhana
yang dapat digunakan, antara lain dengan tiada henti melakukan perbaikan,
menyebarkan dan mengomunikasikan produk/jasa dengan baik dan benar. Promosi harus
dilakukan secara terus-menerus dengan menggunakan jenis promosi yang cocok dan
tepat sasaran. Tahap pertumbuhan produk ciri-cirinya antara lain penjualan yang
semakin lama semakin kelihatan naik secara tajam. Sebagai contoh produk consumer good susu berkalsium tinggi:
tahun pertama peluncuran omzet mencapai 5 miliar, tahun kedua bisa mencapau
18,5 miliar. Ini artinya peningkatan penjualan bisa mencapai 350 persen. Kemungkinan
tahun ketiga akan mencapai 46 miliar, artinya peningkatan penjualan masih
mencarap 46 miliar, artinya peningkatan penjualan masih bisa mencapai lebih
dari 200 persen; kemungkinan tahun keempat bisa mencapai 68 miliar, kenaikan menjadi
mencapai lebih dari 100 persen. Hal ini dapat memberikan gambaran bahwa
penjualan akan naik, tetapi mengalami penurunan persentase kenaikan. Penurunan persentase
kenaikan akan terjadi sampai mencapai penjualan yang optimal.
Walaupun secara value dan dan volume
penjualan naik secara tajam dari tahun ke tahun, persentase kenaikan penjualan
akan menurun dengan tetap mengalami peningkatan penjualan. Dan ini menunjukkan
siklus hidup suat produk, sehingga pada saat mulai terjadi penurunan penjualan,
maka harus dilakukan ulang pembuatan marketing yang baru.
Strategi untuk mempertahankan pertumbuhan
produk atau bisnis adalah dengan melakukan perubahan strategi baru. Distribusi perlu
melakukan perluasan area penjualan yang tentu saja harus diikuti dengan
peningkatan jumlah tim penjualan dan tim
promosi. Perbaikan mutu produk yang terus berkelanjutan dan mulai membuat
strategi harga baru yang rasional.
Tahap selanjutnya adalah tahap kematangan, di
mana ciri-cirinya antara grafik penjualan sudah mulai mendatar dan konsumen
sudah mulai cenderung tidak berminat lagi terhadap produk kita. Taktik yang
sebaiknya digunakan adalah mulai membuat inovasi-inovasi produk dengan
memunculkan varian baru melalui ukuran kemasan, mengubah desain kemasan dan
label.
Tahap terakhir adalah tahap penurunan,
cirinya dengan omzet penjualan yang tetap datar atau mulai menurun. Dalam tahap
ini sebainya digunakan taktik untuk mengurangi promosi da tim penjualan
memusatkan fokus pada penjualan yang ada. Sedangkan tim marketing dengan
menggunakan bauran marketing dan analisis ulang.
Comments
Post a Comment